Dalam rangka Maulid Nabi Muhammad saw 1433 H
Oleh: Pak doel
Bulan ini kita telah memasuki bulan Rabiul Awal 1433 Hijriah, dan setiap bulan tersebut ada satu nama yang selalu muncul dalam kehidupan masyarakat muslim di seluruh dunia, dialah nabiyullah, nabi akhir zaman Muhammad saw, karena pada bulan ini saatnya kaum muslimin memperingati hari kelahiran seorang manusia yang luar biasa yang mendapat tugas dari Allah swt untuk merubah tatanan dunia dari kehidupan jahiliyah menuju pada kehidupan yang terang benderang , berakhlak, dan bermartabat.
Mempelajari sejarah hidup nabi Muhammad saw tidak sama dengan mempelajari sejarah tokoh-tokoh pada umumnya. Seorang muslim harus tahu tentang sejarah nabinya, untuk dapat mengamalkan islam secara kaffah. Hal ini disebabkan karena dalam kehidupan nabi mencerminkan gambaran yang nyata dari sejumlah prinsip dan hukum Islam. Dan sebagai umatnya kita wajib untuk meneladani sikap hidup Rasulullah saw dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kita tengok sekilas bahwa Rasulullah saw yang dilahirkan pada 12 rabiul awal tahun gajah atau pada tanggal 20 april 570 M. kita akan mendapat segudang pelajaran kehidupan, dari kecil beliau yang ditempa dengan perjuangan yang luar biasa, penuh kesabaran, kejujuran, kegigihan dalam menyebarkan dan mempertahankan ajaran tauhid di tengah-tengah masyarakat yang keras, maka tidak mustahil dalam waktu kurang lebih 23 tahun kesuksesan dapat diraih. Hal ini tidak terlepas dari sifat-sifat kerasulan yang dimiliki oleh Rasulullah saw, dan ini juga sepatutnya kita contoh dalam kehidupan kita untuk meraih keberhasilan hidup, terutama bagi para pemimpin bangsa ini, yaitu:
1. Sidiq artinya benar, maksudnya segala perbuatan dan perkataan rasul adalah benar. Sifat mustahilnya adalah kizib atau berdusta, tidak mungkin rasul ini bersifat pendusta.
2. Amanah artinya dapat dipercaya. Segala perbuatan, sikap dan perilaku rasul dapat dipercaya, sehingga mustahil rasul bersifat khianat
3. Tabligh artinya menyampaikan wahyu dari Allah. Mustahil seorang rasul menyembunyikan wahyu dan kebenaran dari Allah.
4. Fatanah artinya cerdas. Walaupun Rasulullah Ummi, tetapi beliau diberi kecerdasan yang luar biasa oleh Allah, sebagai sarana untuk mengatasi berbagai permasalahan umat yang dihadapi .
Dari sifat-sifat tersebut Rasulullah mengemban misi yang diamanatkan kepadanya diataranya ialah:
1. Menyempurnakan akhlak manusia dan membangun manusia yang mulia dan bermanfaat. Halus tutur katanya, indah kepribadiannya serta luhur budi pekertinya. Keindahan akhlak Rasulullah saw patut menjadi teladan bagi kita semua sebagaimana dijelaskan dalam surat al ahzab: 21
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”
.
2. Menyampaikan kabar gembira dan memberi peringatan kepada umat manusia. Kabar gembira adalah balasan bagi umat islam yang menjalankan ibadah dan senantiasa beramal saleh , yaitu surga, dan peringatan bagi orang-orang kafir dan yang mendustakan Allah, maupun orang islam yang tidak menjalankan kewajibannya dengan baik, yaitu balasan siksa. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah dalam surat saba’ : 28
“ dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”
3. Rasulullah diutus untuk seluruh bangsa di dunia, tidak hanya bangsa arab saja. Ajaran islam bersifat universal dan berlaku sepanjang zaman. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya dalam surat al anbiya’ : 107
“dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
4. Dan Rasulullah adalah penutup para nabi. Jadi, tidak mungkin ada nabi lagi setelahnya. Maka bila ada yang mengaku-ngaku sebagai nabi pasti dia adalah nabi palsu. Allah berfirman dalam surat al ahzab: 40
“ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu".
Kita dapat mengambil hikmah dari kehidupan nabiyullah Muhammad saw selain kita pelajarai sejarahnya kita amalkan ajaran-ajarannya, inilah bentuk dari kita mencintai Rasulullah dan sebagai implementasi dari ketaatan kita pada Allah dan Rasulnya, kita perbanyak dan biasakan membaca shalawat kepadanya sebagai rasa penghormatan kita kepada junjungan kita Muhammad saw. Sebagimana Allah berfirman dalam surat al Ahzab:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Idola
Alangkah indahnya negeri ini, apabila para pemimpin bangsa dapat mengidolakan Rasulullah saw dalam mereka memimpin negeri ini, insya Allah kesemrawutan sedikit terkurangi jika pengelolaan negara ini yang banyak diwarnai dengan penuh kedustaan, ketidak amanahan, menyembunyikan kebenaran, bahkan kebodohan dalam pengambilan kebijakan. Keempat sifat rasul tadi harusnya menjadi acuan dan syarat minimal para calon pemimpin di negeri ini baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
Mereka akan takut berdusta di depan publik, mereka akan takut menyelewengkan jabatan, mereka akan takut korupsi, mereka akan takut jika tidak adil, mereka akan malu jika tidak cerdas dalam membaca dinamika masyarakatnya sehingga tidak dapat memberikan solusi bagi kompleksitas masalah.
Oleh karena itu di akhir tulisan ini mari kita berdo’a semoga para pemimpin negeri ini segera bangkit, untuk berjuang ala Rasulullah saw, ikhlas demi negeri bukan hanya demi jabatan dan uang.Semoga!
0 komentar:
Posting Komentar